Kisah dua orang sahabat yang sejak kecil yang tak pernah terpisahkan karena mereka sudah berjanji akan selalu bersahabat.

“Bro, ada kabar buruk untukku!”

            Tanpa perlu menoleh ke sumber suara Yesung pun sudah tau kalau yg berbicara pasti Haerin, sahabatnya yang heboh dan badannya gak kalah dengan Shindong. Yesung hanya berdehem.

            “ayolah kau mau menolongku?”

            “mwo??”

            “omma ku pakasa aku sedot lemak!!”

            Yesung tertawa. “makanya badan tuh di kurusin dikit”

            AKKKH, teriak Haerin dalam hati. “kau ingin menolongku tidak?”

            Yesung diam sejenak. “diet saja”

            “HAAAH! Hanya orang2 bodoh yang mau diet. Kau kira aku orang bodoh?!” tanya Haerin ketus.

            “emm… olahraga saja” usul Yesung pelan.

            Haerin mengagguk kecil. “boleh juga”. Kalau mereka tidak bertetanggaan pasti Haerin ogah-ogahan. “kau jemput aku besok pagi”

--- 3 bulan kemudian ---

Akhir-akhir ini Haerin jadi sering olahraga. Dia juga sering balap sepeda dengan Yesung setiap pagi dan yang sering menang adalah Haerin. Tapi sayang berat badan Haerin Cuma turun 10 kg, padahal ia sudah janji bakal nuruni 10 kg dalam sebulan. Biarpun berat badannya sudah turun bukan berarti omma Haerin gak memaksa sedot lemak lagi. UHHH! Harus sampai badan Haerin seperti model majalah atau teve baru ommanya gak bakal maksa lagi.

            Ya ampun! Omma terlalu deh, Teriak Haerin dalam hati.

            Haerin keluar menuju rumah Yesung dengan satu plastik besar berisi Coklat. Kali ini dia yang memanggil Yesung untuk olahraga. Selalu Yesung yang memenaminya olahraga, kalau tidak ada Yesung pasti deh Haerin malas.

            Yesung keluar dari rumahnya begitu mendengar teriakan Haerin memanggil namanya dari dalam rumah. “apaan tuh?” tanyanya begitu melihat plastik ditangan Haerin.

            “hiks! Aku ketahuan masih ngemil tiap malam” sahut Haerin. Lalu ia menyodorkan plastik itu ke Yesung, Yesung pun langsung menerimanya tanpa komentar. “buatmu.”

            “okay! Gomapta”. Yesung langsung berbalik masuk kerumah hanya menyimpan plastik itu lalu ia keluar kembali keluar. “pantas saja berat badanmu lambat turunnya”

            “Hahaha… oya, aku mau balap sepeda lagi” ucap haerin setelah mengambil sepedanya dari garasi.

            “pasti aku kalah lagi”

            “belum tentu”

            Yesung mengambil sepedanya dari garasi. “awas kalu aku yang kalah”

            “kali ini aku yang mengalah” ucap Haerin sambil tersenyum.

            DAG!DIG!DUG! Detak jantung Yesung berdebar-debar saat melihat senyum sahabatnya. Yeah! Ia mulai menyukai Haerin sejak masuk SMA. Entah karena apa.

            Mana mungkin aku menyukainya? Yang benar saja diakan gendut dan dia bukan tipeku.

Kisah dua orang sahabat yang sejak kecil yang tak pernah terpisahkan karena mereka sudah berjanji akan selalu bersahabat.

“Bro, ada kabar buruk untukku!”

            Tanpa perlu menoleh ke sumber suara Yesung pun sudah tau kalau yg berbicara pasti Haerin, sahabatnya yang heboh dan badannya gak kalah dengan Shindong. Yesung hanya berdehem.

            “ayolah kau mau menolongku?”

            “mwo??”

            “omma ku pakasa aku sedot lemak!!”

            Yesung tertawa. “makanya badan tuh di kurusin dikit”

            AKKKH, teriak Haerin dalam hati. “kau ingin menolongku tidak?”

            Yesung diam sejenak. “diet saja”

            “HAAAH! Hanya orang2 bodoh yang mau diet. Kau kira aku orang bodoh?!” tanya Haerin ketus.

            “emm… olahraga saja” usul Yesung pelan.

            Haerin mengagguk kecil. “boleh juga”. Kalau mereka tidak bertetanggaan pasti Haerin ogah-ogahan. “kau jemput aku besok pagi”

--- 3 bulan kemudian ---

Akhir-akhir ini Haerin jadi sering olahraga. Dia juga sering balap sepeda dengan Yesung setiap pagi dan yang sering menang adalah Haerin. Tapi sayang berat badan Haerin Cuma turun 10 kg, padahal ia sudah janji bakal nuruni 10 kg dalam sebulan. Biarpun berat badannya sudah turun bukan berarti omma Haerin gak memaksa sedot lemak lagi. UHHH! Harus sampai badan Haerin seperti model majalah atau teve baru ommanya gak bakal maksa lagi.

            Ya ampun! Omma terlalu deh, Teriak Haerin dalam hati.

            Haerin keluar menuju rumah Yesung dengan satu plastik besar berisi Coklat. Kali ini dia yang memanggil Yesung untuk olahraga. Selalu Yesung yang memenaminya olahraga, kalau tidak ada Yesung pasti deh Haerin malas.

            Yesung keluar dari rumahnya begitu mendengar teriakan Haerin memanggil namanya dari dalam rumah. “apaan tuh?” tanyanya begitu melihat plastik ditangan Haerin.

            “hiks! Aku ketahuan masih ngemil tiap malam” sahut Haerin. Lalu ia menyodorkan plastik itu ke Yesung, Yesung pun langsung menerimanya tanpa komentar. “buatmu.”

            “okay! Gomapta”. Yesung langsung berbalik masuk kerumah hanya menyimpan plastik itu lalu ia keluar kembali keluar. “pantas saja berat badanmu lambat turunnya”

            “Hahaha… oya, aku mau balap sepeda lagi” ucap haerin setelah mengambil sepedanya dari garasi.

            “pasti aku kalah lagi”

            “belum tentu”

            Yesung mengambil sepedanya dari garasi. “awas kalu aku yang kalah”

            “kali ini aku yang mengalah” ucap Haerin sambil tersenyum.

            DAG!DIG!DUG! Detak jantung Yesung berdebar-debar saat melihat senyum sahabatnya. Yeah! Ia mulai menyukai Haerin sejak masuk SMA. Entah karena apa.

            Mana mungkin aku menyukainya? Yang benar saja diakan gendut dan dia bukan tipeku.